infoting

INFO PENTING UNTUK KALIAN

Jumat, 23 November 2012

ALASAN Albert Einstein GENIUS


Peneliti dari Florida State University, Dean Falk, mengungkap salah satu alasan mengapa Einstein memiliki kecerdasan tinggi (genius). Ia mengatakan bahwa kecerdasan Einstein dipengaruhi oleh bentuk otaknya yang unik.

Falk, bersama Frederick E Leopore dari Robert Wood Johnson Medical School dan Adrianne Noe dari Museum of Health and Medicine, mengobservasi korteks otak besar Einstein yang didokumentasikan dalam 14 foto dan membandingkannya dengan 85 otak manusia lainnya. 

Melihat hasilnya, Falk menjelaskan, "Meskipun ukuran dan bentuk asimetri otak Einstein secara keseluruhan normal, bagian depan otak depan, bagian somatosensori, motor primer, lobus parietal, korteks temporal, dan oksipitalis-nya luar biasa."

Somatosensori adalah bagian otak yang berkaitan dengan pancaindera. Bagian primer motor ialah bagian otak yang bertanggung jawab mengeksekusi aktivitas tertentu. Korteks oksipitalis bertanggung jawab untuk kemampuan melihat sementara temporal untuk berbicara.

Falk seperti dikutip Science Daily, Jumat (15/11/2012), mengatakan, "Sifat-sifat itu mungkin menjadi dasar-dasar neurologis, misalnya pada kemampuan penglihatan dan spasial serta matematika Einstein."

Hasil penelitian Falk dan rekannya dipublikasikan di jurnal Brain pada Sabtu (17/11/2012) dengan judul "Lapisan Otak Besar Albert Einstein: Denskripsi dan Analisis Awal dari Foto-foto yang Belum Dipublikasikan."

Saat Einstein meninggal tahun 1955, bagian otak diambil dan difoto atas izin keluarganya. Otak itu dibagi dalam 240 bagian serta dibuat preparat serta fotonya. Koleksi sempat hilang selama 55 tahun sebelum akhirnya ditemukan dan disimpan di National Museum of Health and Medicine.

Makalah juga memublikasikan roadmap otak Einstein yang disiapkan pada tahun 1955 oleh Thomas Harvey untuk mengilustrasikan 240 bagian otak Einstein. Roadmap itu membantu menunjukkan lokasi dari preparat otak yang ditemukan baru-baru ini.

sumber kompas.com

Rabu, 21 November 2012

Pengertian drama menurut ahli


Drama secara harfiah berasal dari bahasa Yunani "Dromai" yang berarti berbuat atau bertindak. Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog para tokoh-tokohnya.
Selanjutnya keterangan lain yang terdapat dalam Webster’s New Internasional Dictionary (dalam Tarigan,1984:71) mengatakan bahwa drama adalah suatu karangan, kini biasa dalam prosa disusun buat pertunjukan dan dimaksimalkan untuk memotret kehidupan atau tokoh suatu cerita dengan gerak dan biasanya dengan dialog yang bermaksud memetik beberapa hal berdasarkan cerita dan sebagainya yaitu lakon. Direncanakan atau disusun sedemikian rupa untuk dipertunjukkan oleh pelaku di atas pentas.


Benhart (dalam Taringan, 1984: 7) menyetakan bahwa drama adalah suatu karangan dalam prosa atau puisi yang disajikan dalam dialog atau pantomi, suatu cerita yang mengandung konflik atau kontras seorang tokoh, terutama sebagai suatu cerita yang diperuntukkan buat dipentaskan di panggung dramatik
Menurut Wood dan Attfield, 1996 (dalam Sariana, 2010:60) Drama adalah proses lakon sebagai tokoh dalam peran, mencontoh, meniruh gerak pembicaraan perseorangan, menggunakan secara nyata dari perangkat yang dibayangkan, penggunaan pengalaman yang selalu serta pengetahuan, karakter dan situasi dalam suatu lakuan, dialog, monolog, guna menghindarkan peristiwa dan rangkaian cerita cerita tertentu.

4 teknik pernapasan dalam drama


4 teknik pernafasan
§  Pernafasan perut
Dinamakan pernafasan perut jika udara yang kita hisap kita masukkan ke dalam perut sehingga perut kita menggelembung,
Pernafasan perut dipergunakan oleh sebagian dramawan, karena tidak banyak mengganggu gerak dan daya tampungnya lebih banyak dibandingkan dada.
§  Pernafasan lengkap
Pada pernafasan lengkap kita mempergunakan dada dan perut untuk menyimpan udara, sehingga udara yang kita serap sangat banyak (maksimum).
Pernafasan lengkap dipergunakan oleh sebagian artis panggung yang biasanya tidak terlalu mengutamakan acting, tetapi mengutamakan vokal.
§  Pernafasan diafragma
Pernafasan diafragma ialah jika pada waktu kita mengambil udara, maka diafragma kita mengembang. Hat ini dapat kita rasakan dengan mengembangnya perut, pinggang, bahkan bagian belakang tubuh di sebelah atas pinggul kita juga turut mengembang..



arti kata kata penting


Siluet
gambar bentuk menyeluruh secara blok, biasanya berwarna gelap
karikatur
gambar olok-olok yg mengandung pesan, sindirin, dsb
slogan
perkataan atau kalimat pendek yg menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu


Rabu, 07 November 2012

Bahaya Tersembunyi di Balik Produk Pembersih Rumah

Sabun, pelembut kain dan pengharum ruangan merupakan produk yang kita gunakan sehari-hari untuk menjaga kebersihan rumah. Ternyata, produk-produk tersebut menyimpan bahaya tersembunyi bagi kesehatan.

Alasannya, karena sebagian produk pembersih yang ada di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya. Jika terpapar langsung setiap hari, bisa berakibat pada gangguan pernapasan bahkan kerusakan ginjal. Ketahui bahan-bahan berbahaya apa saja di dalam produk pembersih rumah tangga seperti yang dilansir Care2, dan temukan solusi lain yang lebih aman.

1. Pengharum Ruangan & Sabun Cuci Piring

Zat berbahaya: Phthalates
Phthalates biasanya banyak ditemukan dalam produk-produk rumah tangga yang berbau harum, seperti pengharum ruangan, sabun cuci piring atau tisue wangi. Produsen biasanya tidak mencantumkan tulisan 'phthalates' pada kemasannya, tapi jika Anda melihat kata 'fragrance' atau 'perfume' dalam daftar kandungan zat, besar kemungkinan produk tersebut mengandung phthalates.

Bahayanya: Zat kimia ini bisa mengganggu kinerja kelenjar endokrin. Menurut temuan dari para peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention di Harvard School of Public Health, pria dengan konsentrasi phthalates yang tinggi dalam darahnya, jumlah spermanya berkurang. Phthalates juga bisa memicu migrain dan asthma. Meskipun zat tersebut umumnya masuk ke tubuh lewat pernapasan, tapi bisa juga merusak lewat kulit. Alicia Stanton, MD, penulis Hormone Harmony mengingatkan, phthalates yang terpapar lewat kulit bisa terserap dan mengenai organ-organ dalam.

Solusi: Jika memungkinkan, pilihlah produk yang bebas wewangian atau mengandung bahan organik dan alami. Untuk pengharum ruangan, sebaiknya hindari produk yang mengandung aerosol. Ganti dengan minyak aromaterapi esensial atau cukup buka jendela rumah Anda setiap pagi agar udara segar bisa masuk. Tempatkan juga beberapa tanaman di dalam maupun luar rumah, karena tanaman merupakan penghisap racun alami.

2. Sabun & Deterjen Antibakteri

Zat berbahaya: Triclosan
Triclosan banyak terkandung dalam hampir setiap produk sabun cair, sabun batangan, deterjen dan sabun khusus tangan yang dilabeli 'anti-bakteri'.

Bahayanya: Triclosan merupakan agen anti-bakteri yang sangat agresif, tapi justru bisa memicu pertumbuhan bakteri yang kebal terhadap obat. The American Medical Association pun tidak menemukan adanya bukti bahwa bahan anti-mikroba bisa membuat seseorang jadi lebih sehat atau lebih aman. Artinya, kita sebaiknya tidak menggunakan produk-produk anti-bakteri secara berlebihan karena justru berpotensi membuat mikroba jadi lebih kuat.

Selain itu, beberapa studi juga menemukan bahwa konsentrasi tinggi triclosan sangat berbahaya bagi habitat alga yang hidup di sungai dan aliran air. Triclosan juga bisa mengganggu keseimbangan dan fungsi hormon pada tubuh manusia.

Solusi: Deterjen dan sabun biasa (tanpa triclosan atau anti-bakteri) sebenarnya sudah cukup untuk membunuh bakteri. Hanya gunakan produk mengandung triclosan jika Anda berada di lingkungan yang sangat kotor dan penuh kuman, misalnya toilet umum, lokasi bencana atau setelah kontak langsung dengan luka menganga agar bakteri dan kuman bisa mati dengan cepat. Sementara untuk keperluan sehari-hari, hindari penggunaannya.

3. Pelembut Kain

Zat berbahaya: Quartenary Ammonium Compounds (QUATS)
Terdapat dalam cairan pelembut kain dan sebagian besar pembersih perabot rumah tangga yang dilabeli 'anti-bakteri'.

Bahayanya: Quats merupakan bentuk lain dari anti-mikroba, dan efeknya sama seperti triclosan yang berpotensi menumbuhkan bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Quats juga bisa membuat kulit iritasi; sebuah penelitian yang dilakukan selama 10 tahun mengungkap bahwa quats adalah salah satu pemicu terjadinya infeksi kulit. Menurut Rebecca Sutton, PhD, ilmuwan senior dai Environmental Working Group, quats juga diduga jadi penyebab gangguan pernapasan.

"Ada bukti yang menunjukkan, bahkan orang dengan kondisi fisik sehat yang sehari-harinya terpapar quats bisa menderita asthma," terang Rebecca.

Solusinya: Kurangi bahkan jika perlu hentikan pemakaian pelembut kain. Untuk melembutkan kain, Anda bisa gunakan bahan alami dengan campuran cuka dan tea-tree oil.

"Cuka merupakan pelembut kain yang alami. Tidak hanya bebas racun, tapi juga menghilangkan residu sabun dan deterjen," tutur Karyn Siegel-Maier, penulis 'The Naturally Clean Home'.

Sementara itu, tea-tree oil berfungsi sebagai anti jamur. Campurkan beberapa tetes tea-tree oil dengan satu sendok makan cuka, lalu campurkan ke dalam air di botol spray. Sebagai pengharum, tambahkan beberapa tetes minyak lavender. Gunakan campuran ini sebagai pengganti pelembut kain sekaligus anti-bakteri pada pakaian.

4. Cairan Pembersih Jendela & Dapur

Zat berbahaya: 2-Butoxyethanol
Zat 2-Butoxyethanol terkandung dalam cairan pembersih multifungsi, perangkat dapur dan jendela.

Bahayanya: 2-Butoxyethanol merupakan bahan utama pada pembersih jendela. Menurut Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat, bahan ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan saat terhirup. Dalam konsentrasi tinggi, 2-Butoxyethanol juga bisa mengakibatkan narcosis (penurunan fungsi sistem saraf pusat), serta kerusakan pada liver dan ginjal. Efeknya bisa lebih berbahaya jika digunakan di dalam ruangan kecil dan tertutup.

"Jika Anda membersihkan di dalam area terbatas, misalnya kamar mandi tanpa ventilasi udara, Anda bisa terkena paparan 2-Butoxyethanol dalam level yang tinggi," ujar Rebecca.

Solusinya: Bersihkan kaca jendela dan cemin dengan koran bekas yang dibasahi cuka. Untuk membersihkan dapur, gunakan bahan pembersih buatan sendiri. Campurkan baking soda, cuka dan minyak esensial. Campuran ini menghasilkan formula pembersih alami yang aman bagi kesehatan.

sumber: wolipop.com

Rabu, 24 Oktober 2012

"Kantor Pos" Sel yang Memesona Juri Nobel


NatureIlustrasi reseptor terhubung protein G (GPCRs). Reseptor digambarkan berwarna biru, punya struktur spiral, keluar masuk membran sel sebanyak 7 kali.



Salah satu penelitian yang mencuri hati juri nobel tahun 2012 adalah penelitian tentang keluarga reseptor terhubung protein G (GPCRs). Riset itu menghantarkan penelitinya, Robert Lefkowitz dan Brian Kobilka dari Amerika Serikat, meraih Nobel Kimia 2012.

Apa gerangan reseptor terhubung protein G itu?

Reseptor ini kiranya bisa diumpamakan sebagai kantor pos tingkat sel. Reseptor akan menerima sinyal yang bisa diumpamakan sebagai surat dari luar sel, membantu menghantarkannya ke dalam sel atau ke penerima. 

Dalam menghantarkan, reseptor akan terhubung dengan protein G, yang kiranya bisa diibaratkan bagian kantor pos yang berkoordinasi dengan tukang pos. Proses penghantaran akan dilakukan oleh tukang pos, dalam sel disebut second messenger.

Secara umum, proses penghantaran bermula saat sinyal atau ligand diterima oleh GPCRs. Sinyal kemudian mengalami sedikit perubahan ketika diterima GPCRs yang berlanjut pada aktivasi protein G. Sinyal kemudian dihantarkan ke dalam sel.

Apa arti penting reseptor terhubung protein G hingga risetnya mendapatkan nobel?

Reseptor terhubung protein G adalah keluarga besar reseptor yang terdiri 1000 anggota di tubuh manusia. Keluarga besar reseptor itu mencakup reseptor untuk hormon adrenalin, cahaya, bau, suara dan separuh dari obat yang beredar saat ini.

Selama ini, organisasi kantor pos sel dan cara kerjanya itu bekerja masih misteri. Lefkowitz dan Kobilka berperan menguak misteri kerja kantor pos tersebut, sekaligus memperlihatkan rupanya dalam tiga dimensi. Riset ini bermanfaat bagi dunia kedokteran masa depan.

Riset 4 dekade

Upaya menguak misteri GPCRs itu tak mudah. Seperti diuraikan situs Nobel Prize, riset memakan waktu lebih dari 4 dekade. Lefkowitz memulai risetnya tahun 1968 dengan menggunakan radioaktif iodium dan hormon adrenokortikotropik yang merangsang produksi adrenalin. 

Lefkowitz mempelajari bagaimana hormon berhubungan dengan sel, mempengaruhi apa yang terjadi di dalam sel. Penggunaan radioaktif memungkinkannya melacak reseptor sehingga bisa diketahui fungsinya.

Lefkowitz kemudian mulai fokus bekerja pada reseptor hormon adrenalin dan noradrenalin, yang disebut reseptor beta adrenergik. Penelitian akhirnya berhasil menguak bagaimana reseptor itu bekerja. 

Pada tahun 1980, Kobilka bergabung dengan tim Lefkowitz. Penyelidikan mulai diarahkan pada gen yang mengkode reseptor beta adrenergik. Kobilka berhasil mengisolasi gen yang berperan mengkode reseptor itu.

Dari sana, struktur reseptor beta adrenergik akhirnya terungkap. Reseptor itu merupakan tujuh rantai spiral yang panjang disebut helices. Di membran sel, reseptor ini tersusun keluar masuk membran sel 7 kali.

Lefkowitz mengatakan, penemuan struktur itu menjadi momen eureka. Diketahui, reseptor pada retina mata, rhodopsin, juga punya struktur serupa beta adrenergik. Dalam penelitian lain, telah ditemukan pula protein yang yang disebut protein G.

Reseptor beta adrenergik dan rhodopsin diketahui berpasangan dengan protein G. Saat itu, diketahui pula ada 30 reseptor yang bekerja dengan protein G. Penemuan struktur keduanya menjadi awal penemuan keluarga reseptor terhubung protein G. 

Tahun 2011, Kobilka berhasil mencitrakan reseptor terhubung protein G dalam 3 dimensi saat berpasangan dengan protein G. Dalam citra itu, digambarkan adanya sinyal yang hendak ditransfer ke protein G.

Masa depan pengobatan

Penemuan keluarga reseptor terhubung protein G, cara kerja dan strukturnya sangat berdampak pada pengobatan masa depan. Pengetahuan ini akan menjadi dasar dalam perancangan obat-obatan.

Banyak obat tidak hanya berefek pada target tertentu tetapi juga pada reseptornya. Akhirnya, banyak obat yang dikenal saat ini memiliki efek samping, yang selanjutnya bisa berpotensi pada timbulnya penyakit lain. 

"Kita berharap dengan diketahuinya struktur 3 dimensi, kita dapat mengembangkan obat yang lebih selektif dan efektif," kata Kobilka sepertio dikutip New York Times, Rabu (10/10/2012).

Lefkowitz kini bekerja di Howard Hughes Medical Institute and Duke University Medical Center di Durham. Sementara Kobilka berkarya di Sekolah Kedokteran Stanford University di Stanford, Amerika Serikat.

sumber: Kompas.com

Sosiolog: Pendidikan Indonesia Monoton dan Menindas

Pendidikan di Indonesia masih monoton dan menindas. Hal tersebut dikemukakan oleh Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Imam B Prasodjo, dalam diskusi publik bertema "Nasionalisme & Masa Depan Pendidikan Kita" yang diadakan MAARIF Institute, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (23/10/2012) malam.

Dosen Sosiologi UI itu menyatakan, para pengajar kita telah kehilangan ruh dalam mendidik anak bangsa. Pendidikan yang seharusnya menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia, terlanjur masuk dalam sistem pendidikan yang hanya berorientasi pada pengetahuan jangka pendek yang sifatnya hanya sementara.

"Pendidikan kita itu tak perlu detail. Ini dari dulu kita belajar teori bab per bab itu kan menindas. Membosankan. Para pengajar kita seharusnya lebih kreatif mengatur semua itu," ucap Imam.

Menyusul persiapan perubahan kurikulum pendidikan nasional untuk tahun ajaran mendatang, dia menyampaikan metode pendidikan harus mengedepankan pembentukan karakter siswa. Jika metodologi yang digunakan sekarang dipertahankan, Imam yakin, pendidikan di Indonesia tak akan maju.

Imam memaparkan, fungsi pendidikan Indonesia perlu dikembalikan lagi. Seperti mengutip fungsi pendidikan yang diuraikan UNESCO, menurutnya, pendidikan di Indonesia harus mengedepankan fungsi learning to knowlearning to belearning to do, dan learning to live together.

"Pendidikan kita itu masih sangat elementer. Seperti sebuah imaji yang monoton, ini menggambarkan kegagalan pendidikan kita, sebab kita baru sekadar learning to know. Padahal kita tidak berhenti pada ranah itu saja kalau pendidikan kita ingin dianggap memajukan," tuturnya.

Learning to be, pembelajaran ini lebih mengarahkan keinginan siswa untuk menjadi seseorang, sesuai cita-citanya. Dengan menyampaikan peran-peran seseorang itu, anak-anak memilih dirinya akan menjadi sosok yang dicita-citakannya.

Jika sudah mencapai itu, learning to do akan mengarahkan siswa untuk tidak hanya belajar menjadi apa dan siapa, tetapi melakukan strategi mendalam dan mempelajari peran dan fungsinya di masyarakat atau learning to live together sesuai dengan karakter yang dimilikinya.

Dia menambahkan, jika keempat hal tersebut masuk ke dalam pendidikan kita, anak-anak tidak lagi sekadar belajar berhitung dan membaca, tetapi juga belajar menemukan karakternya.

"Misal, dompet saya jatuh, kemudian seorang anak menemukannya. Anak itu bisa berhitung dan tahu, ada berapa sih uang rupiah di dompet saya? Mereka tahu jumlahnya karena mereka belajar berhitung, tetapi belum tentu mereka berpikir akan melakukan apa, mengembalikan kepada siapa untuk dompet dan uang yang ditemukannya itu," tutur Imam.

"Karena itu, bukan cuma moral knowing yang perlu kita ketahui bersama, tetapi harus didukung juga dengan moral feeling/empaty, biar merasakan apa yang dirasakan seseorang saat kehilangan dompet, seperti pada kasus di atas tadi. Dan baru kemudian ada yang disebut moral action, yaitu ada tindakan yang harus dilakukan pada saat itu juga," jelasnya lagi.

sumber : Kompas.com

itu menurut sosiolog... Menurut kalian gimana ???
silahkan komentar.... 

Minggu, 21 Oktober 2012

"Spesies" awan Baru ditemukan



Kalangan amatir pengamat langit menemukan "spesies" awan baru. Awan itu kali pertama terlihat di Cedar Rapids, Iowa, Amerika Serikat, pada 2006. Selanjutnya, awan juga terlihat di Perancis, Norwegia, dan beberapa wilayah lain.
Organisasi Cloud Appreciation Society (CAS) yang berbasis di Inggris menamai awan tersebutUndulatus asperatus. CAS tengah mengajukan agar awan itu diakui kebaruannya oleh World Meteorological Organisation di Geneva dan dimasukkan dalam International Cloud Atlas.
Dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan resmi, CAS telah mengumpulkan banyak gambar awan tersebut serta melakukan penelitian yang kebanyakan dilakukan di Reading University.
Graeme Anderson, meteorolog dari Reading University, mengungkapkan bahwa Undulatus asperatusmirip dengan awan Mammatus. Perbedaannya adalah, Undulatus asperatus lebih bergelombang.
Gavin Pretor-Pinney, pendiri CAS, mengungkapkan bahwa Undulatus asperatus memang jenis awan baru. Ia menyatakan beberapa hasil penelitiannya di Royal Meteorological Society.
Pretor-Pinney seperti dikutip Daily Mail, Minggu (23/9/2012), mengatakan, "Awan ini lebih hangat, lembab, dan lebih dingin di bagian atas, udara yang lebih kering di bagian bawah dengan batasan yang jelas di antara keduanya."
Saat ini, pendukung CAS tengah berharap-harap cemas, menunggu apakah Undulatus asperatusmemang bisa diklasifikasikan sebagai awan baru. Studi pada awan tersebut terus dilakukan.
Jika awan itu dinyatakan sebagai jenis baru, maka CAS membuat prestasi penting. Undulatus asperatusakan menjadi jenis awan baru pertama yang ditemukan sejak Cirrus intortus pada tahun 1951.
"Mengamati awan adalah hal penting untuk mendokumentasikan efek pemanasan global di langit. Awan dapat memberikan jawaban tentang suhu dan perubahan iklim di tahun-tahun mendatang," kata Pretor-Pinney.
Saat ini, semakin banyak orang tertarik mengamati awan. Sebagai gambaran, anggota CAS sudah berjumlah 30.903 orang. Tahun depan, CAS akan meluncurkan aplikasi pengamatan awan yang memungkinkan pengguna berbagi potret dan lokasi terjadinya awan. Unggahan pengguna dapat digunakan untuk kegiatan penelitian.

Sumber: KOMPAS.com

Minggu, 14 Oktober 2012

UN 2013 akan ada 20 paket soal.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membuat 20 variasi soal Ujian Nasional (UN) untuk penyelenggaraan UN 2013 mendatang. Namun menurut pengamat pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Lody Paat, memperbanyak variasi soal ini merupakan bentuk ketidakpercayaan pada anak-anak.

Menurut Lody, masalah ujian nasional bukan pada soal tapi pada penyelenggaraan UN. 

"Dalam satu kelas semua soalnya berbeda, ini kan berarti pemerintah sudah mengganggap kalau anak-anak ini pasti akan berbuat curang. Padahal belum tentu, walaupun ada beberapa," ujar Lody saat dihubungi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Kemendikbud berasalan membuat 20 variasi soal Ujian Nasional (UN) untuk penyelenggaraan UN 2013 agar pelaksanaan UN berlangsung aman dan jujur. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, dengan 20 variasi soal UN ini, anak-anak akan lebih fokus untuk mengerjakan soalnya. Hal ini juga membuat motivasi anak-anak untuk belajar keras muncul. 

"Dalam satu kelas, satu anak soalnya akan beda-beda. Jadi enggak usah lagi tengok kanan kiri, lah soalnya aja beda semua," kata Nuh, saat jumpa pers Penyelenggaraan UN 2013 di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Kamis (11/10/2012). 

Sementara itu, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), Aman Wirartakusumah, mengatakan bahwa variasi soal yang banyak ini memang bertujuan untuk mendorong anak-anak belajar keras guna menghadapi UN. 

"Ini cara juga untuk mendorong anak untuk belajar bukan malah mencari kunci jawaban," jelas Aman. 

Langkah ini juga merupakan langkah preventif untuk meminimalkan kecurangan yang kerap dituduhkan terjadi pada saat penyelenggaraan UN. Tidak hanya itu, dugaan kebocoran soal juga akan hilang dengan variasi soal yang cukup banyak ini.

Sumber :KOMPAS.com 

Tahun 2014??

Kamis, 11 Oktober 2012

Legenda Bukit Kelam(Cerita rakya Kal-bar)






* * *

Alkisah, di Negeri Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia, hiduplah dua orang pemimpin dari keturunan dewa yang memiliki kesaktian tinggi, namun keduanya memiliki sifat yang berbeda. Yang pertama bernama Sebeji atau dikenal dengan Bujang Beji. Ia memiliki sifat suka merusak, pendengki dan serakah. Tidak seorang pun yang boleh memiliki ilmu, apalagi melebihi kesaktiannya. Oleh karena itu, ia kurang disukai oleh masyarakat sekitar, sehingga sedikit pengikutnya. Sementara seorang lainnya bernama Temenggung Marubai. Sifatnya justru kebalikan dari sifat Bujang Beji. Ia memiliki sifat suka menolong, berhati mulia, dan rendah hati. Kedua pemimpin tersebut bermata pencaharian utama menangkap ikan, di samping juga berladang dan berkebun.

Bujang Beji beserta pengikutnya menguasai sungai di Simpang Kapuas, sedangkan Temenggung Marubai menguasai sungai di Simpang Melawi. Ikan di sungai Simpang Melawi beraneka ragam jenis dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan sungai di Simpang Kapuas. Tidak heran jika setiap hari Temenggung Marubai selalu mendapat hasil tangkapan yang lebih banyak dibandingkan dengan Bujang Beji.

Temenggung Marubai menangkap ikan di sungai Simpang Melawi dengan menggunakan bubu (perangkap ikan) raksasa dari batang bambu dan menutup sebagian arus sungai dengan batu-batu, sehingga dengan mudah ikan-ikan terperangkap masuk ke dalam bubunya. Ikan-ikan tersebut kemudian dipilihnya, hanya ikan besar saja yang diambil, sedangkan ikan-ikan yang masih kecil dilepaskannya kembali ke dalam sungai sampai ikan tersebut menjadi besar untuk ditangkap kembali. Dengan cara demikian, ikan-ikan di sungai di Simpang Melawi tidak akan pernah habis dan terus berkembang biak.

Mengetahui hal tersebut, Bujang Beji pun menjadi iri hati terhadap Temenggung Marubai. Oleh karena tidak mau kalah, Bujang Beji pun pergi menangkap ikan di sungai di Simpang Kapuas dengan cara menuba[2]. Dengan cara itu, ia pun mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak. Pada awalnya, ikan yang diperoleh Bujang Beji dapat melebihi hasil tangkapan Temenggung Marubai. Namun, ia tidak menyadari bahwa menangkap ikan dengan cara menuba lambat laun akan memusnahkan ikan di sungai Simpang Kapuas, karena tidak hanya ikan besar saja yang tertangkap, tetapi ikan kecil juga ikut mati. Akibatnya, semakin hari hasil tangkapannya pun semakin sedikit, sedangkan Temenggung Marubai tetap memperoleh hasil tangkapan yang melimpah. Hal itu membuat Bujang Beji semakin dengki dan iri hati kepada Temenggung Marubai.

”Wah, gawat jika keadaan ini terus dibiarkan!” gumam Bujang Beji dengan geram.

Sejenak ia merenung untuk mencari cara agar ikan-ikan yang ada di kawasan Sungai Melawi habis. Setelah beberapa lama berpikir, ia pun menemukan sebuah cara yang paling baik, yakni menutup aliran Sungai Melawi dengan batu besar pada hulu Sungai Melawi. Dengan demikian, Sungai Melawi akan terbendung dan ikan-ikan akan menetap di hulu sungai.

Setelah memikirkan masak-masak, Bujang Beji pun memutuskan untuk mengangkat puncak Bukit Batu di Nanga Silat, Kabupaten Kapuas Hulu. Dengan kesaktiannya yang tinggi, ia pun memikul puncak Bukit Batu yang besar itu. Oleh karena jarak antara Bukit Batu dengan hulu Sungai Melawi cukup jauh, ia mengikat puncak bukit itu dengan tujuh lembar daun ilalang.

Di tengah perjalanan menuju hulu Sungai Melawi, tiba-tiba Bujang Beji mendengar suara perempuan sedang menertawakannya. Rupanya, tanpa disadari, dewi-dewi di Kayangan telah mengawasi tingkah lakunya. Saat akan sampai di persimpangan Kapuas-Melawi, ia menoleh ke atas. Namun, belum sempat melihat wajah dewi-dewi yang sedang menertawakannya, tiba-tiba kakinya menginjak duri yang beracun.

”Aduuuhhh... !” jerit Bujang Beji sambil berjingkrat-jingkrat menahan rasa sakit.

Seketika itu pula tujuh lembar daun ilalang yang digunakan untuk mengikat puncak bukit terputus. Akibatnya, puncak bukit batu terjatuh dan tenggelam di sebuah rantau yang disebut Jetak. Dengan geram, Bujang Beji segera menatap wajah dewi-dewi yang masih menertawakannya.

”Awas, kalian! Tunggu saja pembalasanku!” gertak Bujang Beji kepada dewi-dewi tersebut sambil menghentakkan kakinya yang terkena duri beracun ke salah satu bukit di sekitarnya.

”Enyahlah kau duri brengsek!” seru Bujang Beji dengan perasaan marah.

Setelah itu, ia segera mengangkat sebuah bukit yang bentuknya memanjang untuk digunakan mencongkel puncak Bukit Batu yang terbenam di rantau (Jetak) itu. Namun, Bukit Batu itu sudah melekat pada Jetak, sehingga bukit panjang yang digunakan mencongkel itu patah menjadi dua. Akhirnya, Bujang Beji gagal memindahkan puncak Bukit Batu dari Nanga Silat untuk menutup hulu Sungai Melawi. Ia sangat marah dan berniat untuk membalas dendam kepada dewi-dewi yang telah menertawakannya itu.

Bujang Beji kemudian menanam pohon kumpang mambu[3] yang akan digunakan sebagai jalan untuk mencapai Kayangan dan membinasakan para dewi yang telah menggagalkan rencananya itu. Dalam waktu beberapa hari, pohon itu tumbuh dengan subur dan tinggi menjulang ke angkasa. Puncaknya tidak tampak jika dipandang dengan mata kepala dari bawah.

Sebelum memanjat pohon kumpang mambu, Bujang Keji melakukan upacara sesajian adat yang disebut dengan Bedarak Begelak, yaitu memberikan makan kepada seluruh binatang dan roh jahat di sekitarnya agar tidak menghalangi niatnya dan berharap dapat membantunya sampai ke kayangan untuk membinasakan dewi-dewi tersebut.

Namun, dalam upacara tersebut ada beberapa binatang yang terlupakan oleh Bujang Beji, sehingga tidak dapat menikmati sesajiannya. Binatang itu adalah kawanan sampok (Rayap) dan beruang. Mereka sangat marah dan murka, karena merasa diremehkan oleh Bujang Beji. Mereka kemudian bermusyawarah untuk mufakat bagaimana cara menggagalkan niat Bujang Beji agar tidak mencapai kayangan.

”Apa yang harus kita lakukan, Raja Beruang?” tanya Raja Sampok kepada Raja Beruang dalam pertemuan itu.

”Kita robohkan pohon kumpang mambu itu,” jawab Raja Beruang.

”Bagaimana caranya?” tanya Raja Sampok penasaran.

”Kita beramai-ramai menggerogoti akar pohon itu ketika Bujang Beji sedang memanjatnya,” jelas Raja Beruang.

Seluruh peserta rapat, baik dari pihak sampok maupun beruang, setuju dengan pendapat Raja Beruang.

Keesokan harinya, ketika Bujang Beji memanjat pohon itu, mereka pun berdatangan menggerogoti akar pohon itu. Oleh karena jumlah mereka sangat banyak, pohon kumpang mambu yang besar dan tinggi itu pun mulai goyah. Pada saat Bujang Beji akan mencapai kayangan, tiba-tiba terdengar suara keras yang teramat dahsyat.

”Kretak... Kretak... Kretak... !!!”

Beberapa saat kemudian, pohon Kumpang Mambu setinggi langit itu pun roboh bersama dengan Bujang Beji.

”Tolooong... ! Tolooong.... !” terdengar suara Bujang Beji menjerit meminta tolong.

Pohon tinggi itu terhempas di hulu sungai Kapuas Hulu, tepatnya di Danau Luar dan Danau Belidak. Bujang Beji yang ikut terhempas bersama pohon itu mati seketika. Maka gagallah usaha Bujang Beji membinasakan dewi-dewi di kayangan, sedangkan Temenggung Marubai terhindar dari bencana yang telah direncanakan oleh Bujang Beji.

Menurut cerita, tubuh Bujang Beji dibagi-bagi oleh masyarakat di sekitarnya untuk dijadikan jimat kesaktian. Sementara puncak bukit Nanga Silat yang terlepas dari pikulan Bujang Beji menjelma menjadi Bukit Kelam. Patahan bukit yang berbentuk panjang yang digunakan Bujang Beji untuk mencongkelnya menjelma menjadi Bukit Liut. Adapun bukit yang menjadi tempat pelampiasan Bujang Beji saat menginjak duri beracun, diberi nama Bukit Rentap.


sumber 

SEMANGKA EMAS(cerita rakyat sambas)

Berikut ini ceritanya:

Alkisah, pada zaman dahulu kala, di Sambas, Kalimantan Barat, hiduplah seorang saudagar yang kaya-raya. Saudagar tersebut mempunyai dua orang anak laki-laki. Anaknya yang sulung bernama Muzakir, dan yang bungsu bernama Dermawan. Namun, keduanya memiliki sifat dan tingkah laku yang sangat berbeda. Muzakir sangat loba dan kikir. Setiap hari kerjanya hanya mengumpulkan uang. Ia tidak pernah memberikan sedekah kepada fakir miskin. Sebaliknya, Derwaman sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Ia tidak rakus dengan harta dan uang. 

Sebelum meninggal dunia, saudagar tersebut membagi hartanya sama rata kepada kedua anaknya. Ia bermaksud agar anak-anaknya tidak berbantahan dan saling iri, terutama bila ia telah meninggal kelak. Setelah harta tersebut dibagi, Muzakir dan Dermawan tinggal terpisah di rumahnya masing-masing. Muzakir tinggal di rumahnya yang mewah, demikian pula Dermawan.

Uang bagian Muzakir dimasukkan ke dalam peti, lalu ia kunci. Bila ada orang miskin datang ke rumahnya, ia bukannya memberinya sedekah, melainkan tertawa mengejeknya. Bahkan ia tidak segan-segan mengusirnya jika orang miskin itu tidak mau pergi dari rumahnya. Suatu hari, seorang perempuan tua dengan pakaian compang-camping berjalan terseok-seok datang menuju rumah Muzakir. Di depan rumah Muzakir, nenek tua itu memohon belas kasihan, “Tuan, kasihanilah nenek. Berilah nenek sedekah!” Mendengar suara nenek itu, Muzakir keluar dari dalam rumahnya dan menertawakan perempuan tua itu, “Ha ha ha…. Hai nenek jelek, pergi kau dari sini! Aku muak melihat wajahmu yang keriput itu!” Meskipun dibentak, nenek tua itu tidak mau beranjak. Ia pun terus mengiba kepada Muzakir, “Tapi tuan, nenek sudah dua hari tidak makan, kasihanilah nenek.” Melihat nenek itu tidak mau pergi, Muzakir menyuruh orang gajiannya untuk mengusirnya. Akhirnya, perempuan tua yang malang itu pun pergi tanpa mendapat apa-apa, kecuali penghinaan.

Orang-orang miskin yang sudah mengetahui sifat Muzakir yang kikir itu, termasuk si nenek tua tadi, tidak mau lagi ke rumah Muzakir. Mereka kemudian berduyun-duyun ke rumah Dermawan. Berbeda dengan sifat Muzakir, Dermawan selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan senang hati dan ramah. Mereka dijamunya makan dan diberinya uang karena ia merasa iba melihat mereka hidup miskin dan melarat. Hampir setiap hari orang-orang miskin datang ke rumahnya. Lama-kelamaan harta dan uang Dermawan habis, sehingga ia tidak sanggup lagi menutupi biaya pemeliharaan rumahnya yang besar. Akhirnya, ia pindah ke rumah yang lebih kecil, dan mencari pekerjaan untuk membiayai hidupnya. Gajinya tidak seberapa, sekedar cukup makan saja. Meskipun demikian, ia tetap bersyukur dengan keadaan hidupnya.

Muzakir tertawa terbahak-bahak mendengar berita Dermawan yang dianggapnya bodoh itu. “Itulah akibatnya selalu melayani orang-orang miskin. Pasti kamu juga ikut miskin, dasar memang tolol si Dermawan itu,” gumam si Muzakir. Bahkan, Muzakir merasa bangga sekali karena bisa membeli rumah yang lebih bagus dan kebun kelapa yang luas. Tetapi Dermawan tidak menghiraukan tingkah laku abangnya itu.

Suatu hari Dermawan duduk-duduk melepaskan lelah di pekarangan rumahnya. Tiba-tiba jatuhlah seekor burung pipit di hadapannya. Burung itu mencicit-cicit kesakitan, "Kasihan," kata Dermawan. "Sayapmu patah, ya?" lanjut Dermawan berbicara dengan burung pipit itu. Ditangkapnya burung tersebut, lalu diperiksanya sayapnya. Benar saja, sayap burung itu patah. "Biar kucoba mengobatimu," katanya. Setelah diobatinya lalu sayap burung itu dibalutnya perlahan-lahan. Kemudian diambilnya beras. Burung pipit itu diberinya makan. Burung itu pun menjadi jinak dan tidak takut kepadanya. Beberapa hari kemudian, burung itu telah dapat mengibas-ngibaskan sayapnya, dan akhirnya ia pun terbang.

Keesokan harinya burung pipit itu kembali mengunjungi Dermawan. Di paruhnya ada sebutir biji, lalu diletakkannya di depan Dermawan. Dermawan tersenyum melihatnya. Biji itu biji biasa saja. Meskipun hanya biji biasa, senang juga hatinya menerima pemberian burung itu. Biji itu ditanamnya di belakang rumahnya.

Tiga hari kemudian tumbuhlah biji itu. Ternyata, yang tumbuh adalah pohon semangka. Tumbuhan itu dipeliharanya baik-baik sehingga tumbuh dengan subur. Pada mulanya Dermawan menyangka akan banyak buahnya, karena banyak sekali bunganya. “Kalau bunganya ini semuanya menjadi buah, saya pasti kenyang makan semangka dan sebagiannya bisa saya sedekahkan kepada fakir miskin,” kata Dermawan dalam hati berharap. Tetapi aneh, setelah beberapa minggu semangka itu ia pelihara dengan baik, namun di antara bunganya yang banyak itu hanya satu yang menjadi buah. Meskipun hanya satu, semangka itu semakin hari semakin besar, jauh lebih besar dari semangka umumnya. Dermawan tergiur melihat semangka besar itu. “Kelihatannya sedap sekali semangka ini. Mmm….harum sekali baunya,” ucap Dermawan setelah mencium semangka itu.

Beberapa hari kemudian, tibalah saatnya semangka itu dipanen. Dermawan memetik buah semangka itu. “Wah…, bukan main beratnya semangka ini,” gumam Dermawan sambil terengah-engah mengangkat semangka itu. Kemudian ia membawa semangka itu masuk ke dalam rumahnya, dan diletakkannya di atas meja. Lalu dibelahnya dengan pisau. Setelah semangka terbelah, betapa terkejutnya Dermawan. “Wow, benda apa pula ini?” tanya Dermawan penasaran. Ia melihat semangka itu berisi pasir kuning yang bertumpuk di atas meja. Disangkanya hanya pasir biasa. Setelah diperhatikannya dengan sungguh-sungguh, ternyata pasir itu adalah emas urai murni. Dermawan pun menari-nari karena girangnya. Ia tidak sadar kalau dari luar rumahnya ada seekor burung memperhatikan tingkahnya. Setelah burung itu mencicit, baru ia tersadar. Ternyata, burung itu adalah burung pipit yang pernah ditolongnya. "Terima kasih! Terima kasih!" seru Dermawan dengan senangnya. Burung itu pun kemudian terbang tanpa kembali lagi.

Keesokan harinya, Dermawan membeli rumah yang bagus dengan pekarangan yang luas sekali. Semua orang miskin yang datang ke rumahnya diberinya makan. Meskipun setiap hari dan setiap saat orang-orang miskin tersebut datang ke rumahnya, Dermawan tidak akan jatuh miskin seperti dahulu. Uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah-ruah. Tersiarlah kabar di seluruh kampung bahwa Dermawan sudah tidak miskin lagi.

Suatu hari, berita keberhasilan Dermawan terdengar oleh abangnya, Muzakir. Rupanya hal ini membuat Muzakir iri hati. Ia pun ingin mengetahui rahasia keberhasilan adiknya, lalu ia pergi ke rumah Dermawan. Di sana Dermawan menceritakan secara jujur kepada Muzakir tentang kisahnya.

Mengetahui hal tersebut, Muzakir langsung memerintahkan orang-orang gajiannya mencari burung yang patah kakinya atau patah sayapnya di mana-mana. Namun sampai satu minggu lamanya, tak seekor burung pun yang mereka temukan dengan ciri-ciri demikian. Muzakir sungguh marah dan tidak dapat tidur. Ia gelisah memikirkan bagaimana caranya mendapatkan burung yang patah sayapnya. Keesokan paginya, Muzakir mendapat akal. Diperintahkannya seorang gajiannya untuk menangkap burung dengan apitan (sumpit). Tentu saja sayap burung itu menjadi patah. Muzakir kemudian berpura-pura kasihan melihatnya dan membalut luka pada sayap burung itu. Setelah beberapa hari, burung itu pun sembuh dan dilepaskan terbang. Tak lama, burung itu kembali kepada Muzakir untuk memberikan sebutir biji. Muzakir sungguh gembira. Dalam hatinya, ia selalu berharap agar cepat menjadi kaya, “Ah, sebentar lagi saya akan menjadi kaya-raya dan melebihi kekayaan si Dermawan,” kata Muzakir dalam hati tak mau kalah.

Biji pemberian burung ditanam Muzakir di tempat yang terbaik di kebunnya. Tiga hari kemudian, tumbuh pula pohon semangka yang subur dan berdaun rimbun. Buahnya pun hanya satu, ukurannya lebih besar dari semangka Dermawan. Beberapa bulan kemudian, tibalah waktunya semangka itu dipanen. Dua orang gajian Muzakir dengan susah payah membawanya ke dalam rumah karena beratnya. Muzakir sudah tidak sabar lagi ingin melihat emas urai murni berhamburan dari dalam semangka itu. Ia pun segera mengambil parang. Ia sendiri yang akan membelah semangka itu. Baru saja semangka itu terpotong, menyemburlah dari dalam buah itu lumpur hitam bercampur kotoran ke muka Muzakir. Baunya busuk seperti bangkai. Pakaian Muzakir serta permadani di ruangan itu tidak luput dari siraman lumpur dan kotoran yang seperti bubur itu. Muzakir berlari ke jalan raya sambil muntah-muntah, karena tidak tahan dengan bau lumpur itu. Orang yang melihatnya dan mencium bau yang busuk itu tertawa terbahak-bahak sambil bertepuk tangan dengan riuhnya. Dermawan menjadi sangat malu ditertawakan oleh orang-orang di sekitarnya.


sumber: http://folktalesnusantara.blogspot.com/2009/02/semangka-emas-sambas.html



AMANAT cerita semangka emas ini adalah:

Jadi orang janganlah pelit seperti Muzakir, tetapi berbaik hati dan rela berkorban seperti Dermawan...

Minggu, 07 Oktober 2012

Jumat, 05 Oktober 2012

Penjelasan Internet Service Provider

Pengertian ISP
 perusahaan atau badan yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang berhubungan.


  • Contoh ISP
  • Indosatnet
  • Indonet
  • Wasantaranet
  • Telkomnet
  • Speddy


Cara jasa ISP terhubung ke planggan:

  • Kabel
  • wireless
  • HDSPA
  • DIALUP


Apa Lima Badan yang mengatur standar Internet?

Berikut ini adalah Nama 5 badan yang mengatur standar Internet beserta tugasnya:

1. Society (ISOC)
merupakan badan profesional yang memfasilitasi,Internet mendukung, serta mempromosikan pertumbuhan internet, sebagai infrastruktur komunikasi global untuk riset. Badan ini berurusan tidak hanya dengan aspekaspek teknis, namun juga aspek politik dan sosial dari jaringan internet.

2. Internet Architecture Board (IAB)
merupakan badan koordinasi dan penasehat teknis bagi Internet Society. Badan ini bertindak sebagai review teknis dan editorial akhir semua standar Internet. IAB memiliki otoritas untuk menerbitkan dokumen standar Internet yang dikenal sebagai RFC (Request For Comment).
Tugas lain dari IAB ialah mengatur angka-angka dan konstanta yang digunakan dalam protokol Internet ( nomor port TCP, kode protokol IP, dan lain-lain).

3. Internet Engineering Task Force (IETF) 
ialah badan yang berorientasi untuk membentuk standar Internet. IETF ini dibagi dalam 9 kelompok kerja ( misalnya aplikasi, reouting dan addressing, keamanan komputer) dan bertugas menghasilkan standar-standar Internet. .

4. Internet Research Task Force (IRTF)
ialah badan yang memiliki orientasi pada riset-riset jangka panjang.

5. 
IANA, singkatan dari Internet Assigned Numbers Authority yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).

APA NAMA LAIN INTERNET?

Nama Lain internet setidaknya ada 4 yaitu :
1. E-world
2. Dunia Maya
3. E-commerce
4. E-library